Minggu, 03 Juli 2016

TAMU DI NEGARA API


Ditulis oleh Mohd Aiman Bin Mohd Amir
Alih bahasa dan editing Fathi Yazid Attamimi
Gambar ini diambil waktu pertama kali aku masuk Suriah, Diselundupkan dengan menumpang mobil jenis Van dari perbatasan Turki
Ya, Aku masih ingat macam mana perasaan ketika itu. Mulanya jangankan mengalaminya langsung, Cuma nonton kehancuran negeri itu di TV dan Youtube pun kecut perutku. Gimana kalau nanti berkesempatan masuk ? Ga pernah terbayangkan sekalipun dalam hidupku !
Kita kilas balik dulu
Biar cerita ini nyambung
Jadi gini, Pasti ada diantara kalian yang bertanya-tanya gimana kisahnya sampai aku terjebak masuk kancah humanitarian ni ? Sebenarnya bukan cuma kalian, Kawan-kawan sebelum aku jadi aktivis, Teman-teman di sekolah, Di universitas, Saudara dan keluarga besar juga sama herannya. Sebab sebelum mengambil keputusan masuk Suriah, Bidang yang kutekuni amatlah jauh panggang dari api dengan apa yang kulakukan sekarang
Jangan pula kira mentang-mentang sudah masuk Suriah berarti aku ini religius sangat. Hidupku sebelum masuk Suriah normal saja macam kebanyakan kalian. Kuliah, Kerja, Senang-senang, Kerja lagi, Senang-senang lagi. Begitu seterusnya
Lalu kemudian tragedi Suriah ini mengubah hidupku
Tahun 2010
Tahun itu aku belajar di UiTM jurusan Culinary Arts (CA ni bidang masak memasak, Mat dapur... Hahaha...). Masa itu selain kuliah aku juga nyambi cari uang. Tahun terakhir di universitas aku sudah mulai dagang kecil-kecilan. Waktu itu aku buka lapak jualan Karipap panas di Downtown Cheras. Pendapatannya boleh lah kalau cuma buat newbie macam aku ini. Sebab ketika kawan-kawan sebaya yang lain masih belajar, Aku sudah punya penghasilan sendiri. Not bad lah... Hahaha...
Pertengahan 2010, Aku diracun kawan-kawan. Mereka membuatku membeli satu set kamera Canon 400D second dengan duit hasil jualan Karipap itu. Niatnya sih cuma buat hobi aja. Ambil gambar rama-rama, Gambar bunga, Dsb yang sederhana-sederhana saja. Lalu untuk menambah skill fotografi aku juga ambil part time job bantu orang buat kerja fotografi
Jadi tahun 2010 itu hidupku indah, Damai, Tentram sentosa dengan 2 sumber penghasilan yang besarnya lumayan
Tahun 2011
Memasuki tahun 2011 bisnis foto sangat bagus sampai aku buka perusahaan foto yang melayani berbagai kebutuhan foto. Macam-macam aku kerjakan. Dari foto kawinan sampai event-event besar kecil semuanya aku sapu bersih
Hidupku mengasyikkan dan berputar hanya dalam urusan dunia
Tapi pada Maret 2011, Terjadi satu peristiwa yang menandai titik balik penting dalam hidupku
Pada bulan itu sebuah job besar aku dapatkan. Petronas menawariku kontrak untuk mengerjakan kebutuhan mereka di bidang foto dan video. Maka SR Photography, Perusahaan kecil yang kubuat sekedar menyalurkan hobi, Tetiba menjadi bisnis yang serius sekaligus insyaAllah menjanjikan masa depan cerah
Kontrak dari Petronas dengan nekat kuterima. Pengalaman dan skill ku sebetulnya belum cukup untuk mengambil kerjaan sebesar itu, Tapi aku pikir "Terjun aja lah, Mumpung masih muda ! Nothing to lose !". Maka demi menekuni bidang fotografi ini lapak Karipap aku tutup karena ga ada waktu lagi buat mengurusinya. Meski sampai saat ini aku masih kangen jualan Karipap di jalanan lagi
I miss u Karipap...
Pada tahun 2011 itu pula revolusi Suriah pecah. Aku pun mengikutinya meski cuma di TV. Ketika itu seluruh dunia memang digemparkan oleh Arab Spring : Mursi menang pemilu, Gadafi tumbang di Libya, Dsb
Tapi meski tau, Aku tak ambil pusing. Selain sibuk, Aku juga tak kenal satupun orang di Timur Tengah sana. Jadi semua tontonan itu tinggallah tontonan. Yang aku tau dan sedikit pedulikan cuma Palestina yang terus menerus tak habis-habis ditindas Israel
Negara-negara lain macam Mesir, Suriah, Dll aku tau hanya karena ada pemuda-pemuda Malaysia belajar disana. Selain itu karena diajarkan di sekolah aku tau Nabi Muhammad ShallAllahu A'laihi Wasallam berdagang di tanah Syam. Itupun aku tak begitu ingat karena itu semua pelajaran waktu kecil
Selebihnya aku ga urus. Kamu mau perang, Peranglah sana. Yang penting jangan bikin ruwet hidupku !
Ketidak pedulianku akan kekacauan tanah Arab ditambah oleh pikiran nyinyirku bahwa orang Arab ni tukang tipu dan sombong karena dia banyak duit jualan minyak
Sekarang, Kalau mengingat lagi aku suka ketawa sendiri. Jahat betul otakku ya...
Tapi aku yakin pasti banyak juga rakyat Malaysia (Dan Indonesia. Ed) berpikir macam itu
Iya kan ?!
Tahun 2012 - 2013
Kelar kontrak Petronas, Aku tumpukan sepenuhnya uang yang ada buat modal melanjutkan bisnis fotografi tapi di bidang yang lebih spesifik : Oil & Gas Photography. Prinsipku masih sama : Bondo nekat ! Rugi-rugi sudahlah, Yang penting jangan bangkrut !
Hehehehe...
Untuk menambah pengalaman aku cari dan berguru kepada para master di bidang ini. Prinsipku yang lain adalah terus belajar sepanjang hayat. Jangan cuma di sekolah atau universitas saja. Maka alhamdulIllah berdasarkan petunjuk dan nasehat mereka aku berhasil memuaskan para klien. Sebagai ganti waktu serta tenaga yang kuhabiskan, Mereka membayarku dengan uang, Yang sangat banyak !
Begitu seterusnya. Proyek-proyek foto susul menyusul kejar-mengejar. Satu perusahaan selesai, Perusahaan lain sudah menunggu. Waktu itu uang sama sekali bukan masalah. Yang namanya Economic Freedom alhamdulIllah bisa tercapai. Apa mau kubeli, Bisa kubeli. Negara mana mau kudatangi, Bisa kudatangi. Malah karena kerja di bidang ini, Aku jadi harus keliling dunia !
Lengkap sudah hidup. Uang banyak, Hobi jadi duit, Ga kekurangan uang, Dan bisa keliling dunia
Bagian ini mungkin akan persis kisah-kisah klasik "From zero to hero". Tapi memang rupanya begitulah jalannya :
Meski berlimpah harta dan kesenangan dunia, Dalam hati masih ada sesuatu, Yang entah apa, Tapi terus mengganjal
Meski begitu aku tak ambil pusing. Selain belum tau apa bentuk "sesuatu" itu, Juga sebab kesibukan yang luarbiasa
Bayangkan, Pernah dalam satu hari aku berangkat ke Singapura, Kemudian sorenya balik ke Kuala Lumpur, Lalu malam harinya balik lagi ke Singapura !
Gimana ga gila tu kerja ? Belum lagi pengalaman lainnya mobil yang aku supiri sendiri KL- Singapura ditahan imigrasi Singapura. Mereka curiga aku menyelundupkan barang terlarang sebab terlalu sering PP Malaysia - Singapura !
Hahahaha...
Dalam masa ini, Sebab terlalu sibuk, Aku pekerjakan beberapa pegawai. Diantara mereka yang paling terpercaya dan kuhormati adalah Shah Rizal dan Arefieque Nadzi. Aku ambil kemudian latih mereka berdua jadi fotografer. Sekarang keduanya alhamdulIllah sukses kerja sendiri di bidang ini. Dulu keduanya yang paling banyak membantuku
Terimakasih !
Tahun 2014
Kerja terakhirku untuk Petronas sebagai fotografer di suatu pengeboran lepas pantai Rusia di Laut Caspia. 3 minggu aku tinggal di tengah laut mendokumentasikan pekerjaan pengeboran itu. Selama di tengah laut itulah aku punya banyak waktu kosong buat merenung. Sambil memandangi lautan luas aku mulai menilai apa yang selama ini kukejar, Makna hidup, Dan apa yang sebetulnya kuinginkan dalam hidup ini
Aku tau tak ingin kerja macam ini terus sampai keriput. Jadi sepertinya aku harus memulai sesuatu yang baru, Cari pengalaman baru, Mencoba berbagai hal baru. Entah apapun. Maka selesai tugas di Rusia, Aku habiskan 2 minggu mengembara di Eropa, Lihat-lihat kehidupan orang sana
Sampai di Malaysia aku sambung libur sebulan, Terlebih baru masuk tahun 2014. Duduk-duduk saja dirumah, Matikan hp biar ga diganggu klien yang mengejar-ngejar dengan berbagai tawaran proyek. Kalau diladeni, Sudah pasti 1 tahun ke depan habis aku dibooking mereka. Selain itu selama ini banyak terlewatkan momen-momen penting di keluarga. Kali ini aku bertekad memenuhi undangan acara-acara keluarga
Sementara 1 bulan nganggur itu rajin kubuka-buka fesbuk. Lihat-lihat kehidupan orang lain di fesbuk, Jadi stalker, Sekaligus juga cari jodoh
Hahahaha...
Saat itulah tak sengaja kubaca iklan yang diposting Faisal Hamdi pada satu grup fotografi. Dia bilang sedang mencari fotografer untuk mengcover kebutuhan dokumentasi NGO dalam kerja kemanusiaan di Suriah
Hari itu, Setelah sekian lama, Sejak 2011, Kembali kudengar kata "Suriah"
Hatiku tergerak. Kenapa ga dicoba aja ? Keknya keren nih ! Bisa lihat langsung apa terjadi disana. Sama ga dengan yang orang bilang di TV ? Seketika Allah menggerakkan hatiku, Padahal baru saja aku mulai berhasrat ingin kerja lagi setelah berbulan-bulan sengaja nganggur
Singkat kata, Setelah chatting ria di fesbuk, Kami bertemu di restoran di Wangsa Melawati
Selesai ngobrol, Sebetulnya aku tak mengira sama sekali akan terpilih pergi ke Suriah. Faisal bilang dia punya beberapa calon lain yang mungkin akan terpilih menggantikannya pergi ke Suriah. Beres meeting itu aku pulang ke rumah, Kasih tau emak "Aiman mau pergi ke Suriah, Ada kerja sedikit disana"
Reaksi makku singkat dan spontan
"Mau apa kau pergi ke tempat orang pada mati kena bom itu ?! Dah ilang akal kau ?!"
Bagiku, Reaksi spontan macam itu justru menunjukkan kasih seorang ibu
Hahahaha...
Sebenarnya beberapa tahun sebelumnya aku pernah tanya mak boleh ga pergi ke Palesitina bergabung misi kemanusiaan ? Tapi mak tak kasih izin. Jadi kali ini aku tanya beliau sekali lagi dengan harapan semoga diizinkan
Tapi ternyata tidak juga
Hahahaha...
3 - 4 hari setelah meminta izin pada Mak, Faisal mengabari "Tahniah, Anda terpilih. Seminggu lagi kita akan bergerak ke Suriah"
Alamaaak... Dapat pulak aku ! Padahal mak masih tak kasih izin !
Berhari-hari aku doa supaya Allah lembutkan hati mak. Kalau bapak sih jenis ayah yang tak ambil pusing. Pesan beliau cuma "Kau jangan buat kerja bodoh disana. Nanti mati berkeping-keping susah mau pungut jasadmu"
Hahahahaha...
Akhirnya kurahasiakan kabar terpilihnya aku ini sampai tiket pesawat sudah dipesan. Aku print tiket itu lalu tunjukkan ke emak. Akibatnya sampai 2 - 3 hari mak tak mau bicara denganku. Beliau bimbang, Mau melarang pun tiket sudah dipesan. Bandel kali beliau punya anak ini !
Hahahahaha...
Sedangkan saudara-saudaraku yang lain semua ga ada masalah. Cuma abangku Aeb yang menggertak "Kau pergi kesana, Terus putus nanti kakimu kena ranjau, Buntung kau seumur hidup !"
Kujawab "Kalau nanti kakiku buntung, Abang mesti jaga aku. Kalau kita ke supermarket, Masukkan aku ke dalam troli, Lalu dorong aku kesana-kemari"
Hahahaha...
Walaupun kadang menyakitkan hati, Tapi rupanya sayang juga dia sama adiknya ini...
Akhirnya aku bersiap-siap. Kupelajari soal Suriah dan apa terjadi disana. Waktu 1 minggu itu aku habiskan nonton Youtube. Habis semua video jihad aku tengok. Masa ini belum ada video ISIS lagi sembelih-sembelih orang disana. Semuanya video jihad rakyat Suriah, Atau video kekejaman Basyar Assad
Tiba hari ditentukan. Aku berangkat ke KLIA diantar bapak dan bang Aeb. Emak tak ikut. Mungkin sebab dia sedih dan tak sehat
Maafkan Aiman Mak...
Di KLIA itu pula pertama kali aku kenal ketua misi, Syahrir Azfar Al-Halabi. Faisal ikut hadir memberi pengarahan terakhir tentang tugas kami. Tugasku menyertai kelompok relawan ini dan merekam aktifitas mereka semasa misi dijalankan
Aku dan Syahrir mewakili NGO Malaysia Life Line for Syria. Bersama kami ada satu NGO lain yang turut serta yaitu MAPIM yang diketuai Ahmad Sani Araby. Orangnya ngganteng dengan kain serban hijau terlilit di lehernya. Selain Ahmad ada lagi Haji Aziz dan Hilal Azmi yang mewakili media massa
Tak lama kemudian kami check in dan terbang 10 jam ke Turki. Memulai perjalanan yang akan mengubah hidupku, Dan semua orang yang kesana
Bersambung ke part 2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

buat yg comment , makasih