Senin, 04 Juli 2016

TAMU DI NEGARA API part 2

Kami sampai di Turki musim dingin 2014. Singgah di sebuah rumah milik seorang kawan NGO. Istirahat dulu sebentar setelah penerbangan panjang, Besok baru berlanjut fight non stop menjalankan tugas kemanusiaan
Di rumah itu jumpa dua orang lagi aktivis kemanusiaan dari Malaysia, Ustadz Azli Taliban yang orang Malaysia tulen, Bukan orang Thaliban Afghanistan, Dan Johan Ariff. Di pintu depan rumah itu juga aku ingat Syahrir diam-diam bercakap dengan seseseorang, Seperti menyuruh orang Arab tersebut melakukan sesuatu. Aku tak mengerti apa yang mereka bicarakan, Lha pakai bahasa Arab je... Mau tanya Syahrir pun ga enak pasal belum terlalu kenal dengannya
Lepas sarapan semua bergerak ke bandara, Sekira 2 jam terbang ke perbatasan. Nanti disana bertemu orang-orang Suriah yang akan mengurus proses masuk ke dalam
Kelar persiapan, Menjelang gelap pergerakan dilanjutkan mendekati perbatasan dengan dua kendaraan. Di kantor imigrasi Turki - Suriah paspor kami dicap petugas perbatasan Turki. Pengecapan baru selesai ketika adzan maghrib berkumandang
Di situlah untuk pertama kalinya aku melihat negara api itu. Kontras sekali dengan Turki. Gelap gulita macam negeri yang mati dan ditinggalkan
Kabut negeri Suriah mulai naik meninggi, Makin menggelapkan pandangan mata kami. Tapi aku terkejut dan heran, Kenapa supir mobil kami malah mematikan lampu mobil ?! Ternyata mobil satunya di belakang pun sama. Berjalan dalam kegelapan tanpa cahaya sama sekali !
Belum selesai ketakutan dan keherananku, Tetiba sebuah lampu sorot besar menyilaukan mata menghadang di depan ! Kawan Suriah di sebelahku cepat menyuruh kamera yang kutenteng segera dimasukkan ke dalam tas. Suasana agak sedikit tegang !
Lampu sorot itu tak lama menyala. Begitu ia mati, Supir kami gesit membalas dengan satu kali lampu dim. Dibalas oleh lampu sorot di depan dengan satu kali dim juga. Macam isyarat yang tak kutau apa artinya
Kemudian mobil kembali maju mengarah ke lampu sorot tadi. Kali ini sekali lagi sorot lampunya menyilaukan mata kami sepanjang perjalanan singkat itu. Tak nampak siapapun di balik lampu, Seolah ia menyala sendiri
Begitu tiba di tujuan, Dalam gelap malam, Samar-samar terlihat sebuah mobil double cabin yang disapukan lumpur ke sekujur tubuhnya, Menggendong senapan mesin besar di bak belakang. Beberapa pemuda bersenjata AK terlihat menumpang double cabin tadi. Mereka tergesa-gesa entah menuju kemana
Begitu mataku terbiasa dengan kegelapan, Barulah terpampang pemandangan dan suasana medan perang :
Orang-orang bersenjata lalu lalang di hadapan
Welcome to the warzone !
Adrenalin perlahan terpompa ke atas. Kabut yang meninggi, Salju yang mulai mencair dan menyebabkan tanah berlumpur, Serta gelap malam yang meski sepi tapi menyimpan misteri, Membuat darahku berdesir. Rasanya sedang berkhayal masuk film perang. Tapi rupanya ini benar-benar di medan perang !
Kami segera melalui check point pertama. Ditembok pos kulihat banyak grafiti dan coret-coretan tulisan Arab. Kata penerjemah kami, Itu kata-kata doa dan penyemangat perjuangan yang ditulis para mujahidin
Lolos checkpoint, Kami terus membelah kegelapan malam melalui jalan-jalan yang amat kecil, Melintasi kawasan pertanian yang juga gelap gulita. AlhamdulIllah pak kusir yang sedang mengendarai mobil supaya baik jalannya itu hafal betul tiap inchi jalanan. Yakin saja dia ngebut, Padahal meleng dikit masuk paritlah kita !
Satu jam dibawa gelap-gelapan, Akhirnya kami tiba di sebuah desa kecil bernama Sawran. Ga ada bangunan tinggi, Cuma rumah-rumah kecil khas Suriah yang dibangun dari batu dan semen, Serta sebuah masjid. Ga ada aspal yang masih utuh disini, Jalanan rusak parah dan berlumpur
Masih dalam kegelapan, Kami berjalan menyusuri lorong-lorong desa. Supir memarkir mobilnya depan sebuah rumah kecil yang pintunya dari besi. Klakson 2-3 kali, Keluarlah tuan rumah mempersilakan kami bergegas masuk. Kami loncat dari mobil lalu berlari kedalam
Seorang lelaki berambut putih yang telah menanti langsung berdiri memeluk sambil memberi salam
"Ahlan wasahlan...
Bla bla bla..."
MasyaAllah... Cakap Arab lagi ! Mana ku tau apa dia bilang ?
Hahahaha...
Betulnya aku gembira sekali pertama kalinya tiba di sebuah negara yang semua orangnya berbahasa Arab, Selama ini pengembaraanku hanya di Eropa dan Asia saja
Begitu duduk tercium bau minyak tanah. Mataku berkeliling melihat ruangan yang luas tanpa perabotan kecuali sebuah bangku serta sebuah pemanas. Rupanya dari situlah bau minyak tanah berasal. Tungku pemanas khas Suriah ini memang kebanyakan berbahan bakar minyak tanah atau kayu
Di ruangan itu tak ada listrik. Lampu LED yang bersinar redup ditutupi kain supaya tak terlihat dari luar rumah, Bertenagakan baterai. Nantinya aku tau kalau seluruh rumah di wilayah kekuasaan mujahidin menggunakan lampu seperti itu
Dirumah itulah baru kami semua bisa tarik napas panjang. Kami mulai beberes perlengkapan. Yang lain bekerja sesuai jobdesk masing-masing. Sedangkan aku sendiri bingung hendak berbuat apa sebab cuma tukang gambar je...
Kebingunganku teralihkan ketika seorang anak masuk membawa nampan berisi buah-buahan. Pisang, Apel, Kiwi dan jeruk. Semuanya besar-besar, Manis dan segar ! Darimana mereka dapat ini semua sedangkan sekarang masa perang ? Dia jawab itu semua produk asli negeri Suriah. Ditanam alami tanpa pestisida. Tanah Suriah memang sangat subur, Makmur dan diberkahi Allah. Lempar saja biji buah apapun, InsyaAllah pasti hidup ! Sungguh penuh berkah !
Beberapa jam kemudian penjaga rumah memberi isyarat lampu rumah akan dimatikan supaya hemat baterai. Tapi listrik yang berasal dari genset kecil tetap dinyalakan karena kami harus mencas berbagai peralatan
Tak lama semua anggota tim telah rebah di lantai, Dempetan beramai-ramai untuk berbagi panas tubuh. Masing-masing berbekal sebuah jaket dan 2 lapis selimut karena tengah malam pemanas akan mati dan udara dingin mulai menguasai. Ya, Memang dingin malam itu, Sekira -4 derajat celcius !
Sebelum merem, Kulihat penjaga rumah keluarkan sesuatu dari balik lemari. Sebuah AK-47
Hahaha... Mulai serius nih
Dia tidur dekat dapur, Tepatnya di belakang pintu besi, Sambil memeluk senjata. Kutanya kawan Suriah ku, Apa memang harus begitu ? Tidur sambil memeluk senjata ? Dia jawab iya, Buat jaga-jaga kalau apes ada penculik menyerbu rumah dan menjual kami kepada para mafia untuk dimintai uang tebusan !
Mendengar jawabannya aku jadi menyesal tanya-tanya !
Hahaha...
Sekejap kemudian semuanya terlelap. Kulihat kawan-kawan lain saking lelahnya, Tidur macam orang syahid !
Hahahaha...
Perjalanan memasuki Suriah yang penuh ketegangan telah berakhir lancar. Itu baru awal yang sangat remeh dibanding perjalananku keesokan harinya. Tapi aku tak sabar segera datang pagi untuk bergerak dan mengalami petualangan baru

Minggu, 03 Juli 2016

TAMU DI NEGARA API


Ditulis oleh Mohd Aiman Bin Mohd Amir
Alih bahasa dan editing Fathi Yazid Attamimi
Gambar ini diambil waktu pertama kali aku masuk Suriah, Diselundupkan dengan menumpang mobil jenis Van dari perbatasan Turki
Ya, Aku masih ingat macam mana perasaan ketika itu. Mulanya jangankan mengalaminya langsung, Cuma nonton kehancuran negeri itu di TV dan Youtube pun kecut perutku. Gimana kalau nanti berkesempatan masuk ? Ga pernah terbayangkan sekalipun dalam hidupku !
Kita kilas balik dulu
Biar cerita ini nyambung
Jadi gini, Pasti ada diantara kalian yang bertanya-tanya gimana kisahnya sampai aku terjebak masuk kancah humanitarian ni ? Sebenarnya bukan cuma kalian, Kawan-kawan sebelum aku jadi aktivis, Teman-teman di sekolah, Di universitas, Saudara dan keluarga besar juga sama herannya. Sebab sebelum mengambil keputusan masuk Suriah, Bidang yang kutekuni amatlah jauh panggang dari api dengan apa yang kulakukan sekarang
Jangan pula kira mentang-mentang sudah masuk Suriah berarti aku ini religius sangat. Hidupku sebelum masuk Suriah normal saja macam kebanyakan kalian. Kuliah, Kerja, Senang-senang, Kerja lagi, Senang-senang lagi. Begitu seterusnya
Lalu kemudian tragedi Suriah ini mengubah hidupku
Tahun 2010
Tahun itu aku belajar di UiTM jurusan Culinary Arts (CA ni bidang masak memasak, Mat dapur... Hahaha...). Masa itu selain kuliah aku juga nyambi cari uang. Tahun terakhir di universitas aku sudah mulai dagang kecil-kecilan. Waktu itu aku buka lapak jualan Karipap panas di Downtown Cheras. Pendapatannya boleh lah kalau cuma buat newbie macam aku ini. Sebab ketika kawan-kawan sebaya yang lain masih belajar, Aku sudah punya penghasilan sendiri. Not bad lah... Hahaha...
Pertengahan 2010, Aku diracun kawan-kawan. Mereka membuatku membeli satu set kamera Canon 400D second dengan duit hasil jualan Karipap itu. Niatnya sih cuma buat hobi aja. Ambil gambar rama-rama, Gambar bunga, Dsb yang sederhana-sederhana saja. Lalu untuk menambah skill fotografi aku juga ambil part time job bantu orang buat kerja fotografi
Jadi tahun 2010 itu hidupku indah, Damai, Tentram sentosa dengan 2 sumber penghasilan yang besarnya lumayan
Tahun 2011
Memasuki tahun 2011 bisnis foto sangat bagus sampai aku buka perusahaan foto yang melayani berbagai kebutuhan foto. Macam-macam aku kerjakan. Dari foto kawinan sampai event-event besar kecil semuanya aku sapu bersih
Hidupku mengasyikkan dan berputar hanya dalam urusan dunia
Tapi pada Maret 2011, Terjadi satu peristiwa yang menandai titik balik penting dalam hidupku
Pada bulan itu sebuah job besar aku dapatkan. Petronas menawariku kontrak untuk mengerjakan kebutuhan mereka di bidang foto dan video. Maka SR Photography, Perusahaan kecil yang kubuat sekedar menyalurkan hobi, Tetiba menjadi bisnis yang serius sekaligus insyaAllah menjanjikan masa depan cerah
Kontrak dari Petronas dengan nekat kuterima. Pengalaman dan skill ku sebetulnya belum cukup untuk mengambil kerjaan sebesar itu, Tapi aku pikir "Terjun aja lah, Mumpung masih muda ! Nothing to lose !". Maka demi menekuni bidang fotografi ini lapak Karipap aku tutup karena ga ada waktu lagi buat mengurusinya. Meski sampai saat ini aku masih kangen jualan Karipap di jalanan lagi
I miss u Karipap...
Pada tahun 2011 itu pula revolusi Suriah pecah. Aku pun mengikutinya meski cuma di TV. Ketika itu seluruh dunia memang digemparkan oleh Arab Spring : Mursi menang pemilu, Gadafi tumbang di Libya, Dsb
Tapi meski tau, Aku tak ambil pusing. Selain sibuk, Aku juga tak kenal satupun orang di Timur Tengah sana. Jadi semua tontonan itu tinggallah tontonan. Yang aku tau dan sedikit pedulikan cuma Palestina yang terus menerus tak habis-habis ditindas Israel
Negara-negara lain macam Mesir, Suriah, Dll aku tau hanya karena ada pemuda-pemuda Malaysia belajar disana. Selain itu karena diajarkan di sekolah aku tau Nabi Muhammad ShallAllahu A'laihi Wasallam berdagang di tanah Syam. Itupun aku tak begitu ingat karena itu semua pelajaran waktu kecil
Selebihnya aku ga urus. Kamu mau perang, Peranglah sana. Yang penting jangan bikin ruwet hidupku !
Ketidak pedulianku akan kekacauan tanah Arab ditambah oleh pikiran nyinyirku bahwa orang Arab ni tukang tipu dan sombong karena dia banyak duit jualan minyak
Sekarang, Kalau mengingat lagi aku suka ketawa sendiri. Jahat betul otakku ya...
Tapi aku yakin pasti banyak juga rakyat Malaysia (Dan Indonesia. Ed) berpikir macam itu
Iya kan ?!
Tahun 2012 - 2013
Kelar kontrak Petronas, Aku tumpukan sepenuhnya uang yang ada buat modal melanjutkan bisnis fotografi tapi di bidang yang lebih spesifik : Oil & Gas Photography. Prinsipku masih sama : Bondo nekat ! Rugi-rugi sudahlah, Yang penting jangan bangkrut !
Hehehehe...
Untuk menambah pengalaman aku cari dan berguru kepada para master di bidang ini. Prinsipku yang lain adalah terus belajar sepanjang hayat. Jangan cuma di sekolah atau universitas saja. Maka alhamdulIllah berdasarkan petunjuk dan nasehat mereka aku berhasil memuaskan para klien. Sebagai ganti waktu serta tenaga yang kuhabiskan, Mereka membayarku dengan uang, Yang sangat banyak !
Begitu seterusnya. Proyek-proyek foto susul menyusul kejar-mengejar. Satu perusahaan selesai, Perusahaan lain sudah menunggu. Waktu itu uang sama sekali bukan masalah. Yang namanya Economic Freedom alhamdulIllah bisa tercapai. Apa mau kubeli, Bisa kubeli. Negara mana mau kudatangi, Bisa kudatangi. Malah karena kerja di bidang ini, Aku jadi harus keliling dunia !
Lengkap sudah hidup. Uang banyak, Hobi jadi duit, Ga kekurangan uang, Dan bisa keliling dunia
Bagian ini mungkin akan persis kisah-kisah klasik "From zero to hero". Tapi memang rupanya begitulah jalannya :
Meski berlimpah harta dan kesenangan dunia, Dalam hati masih ada sesuatu, Yang entah apa, Tapi terus mengganjal
Meski begitu aku tak ambil pusing. Selain belum tau apa bentuk "sesuatu" itu, Juga sebab kesibukan yang luarbiasa
Bayangkan, Pernah dalam satu hari aku berangkat ke Singapura, Kemudian sorenya balik ke Kuala Lumpur, Lalu malam harinya balik lagi ke Singapura !
Gimana ga gila tu kerja ? Belum lagi pengalaman lainnya mobil yang aku supiri sendiri KL- Singapura ditahan imigrasi Singapura. Mereka curiga aku menyelundupkan barang terlarang sebab terlalu sering PP Malaysia - Singapura !
Hahahaha...
Dalam masa ini, Sebab terlalu sibuk, Aku pekerjakan beberapa pegawai. Diantara mereka yang paling terpercaya dan kuhormati adalah Shah Rizal dan Arefieque Nadzi. Aku ambil kemudian latih mereka berdua jadi fotografer. Sekarang keduanya alhamdulIllah sukses kerja sendiri di bidang ini. Dulu keduanya yang paling banyak membantuku
Terimakasih !
Tahun 2014
Kerja terakhirku untuk Petronas sebagai fotografer di suatu pengeboran lepas pantai Rusia di Laut Caspia. 3 minggu aku tinggal di tengah laut mendokumentasikan pekerjaan pengeboran itu. Selama di tengah laut itulah aku punya banyak waktu kosong buat merenung. Sambil memandangi lautan luas aku mulai menilai apa yang selama ini kukejar, Makna hidup, Dan apa yang sebetulnya kuinginkan dalam hidup ini
Aku tau tak ingin kerja macam ini terus sampai keriput. Jadi sepertinya aku harus memulai sesuatu yang baru, Cari pengalaman baru, Mencoba berbagai hal baru. Entah apapun. Maka selesai tugas di Rusia, Aku habiskan 2 minggu mengembara di Eropa, Lihat-lihat kehidupan orang sana
Sampai di Malaysia aku sambung libur sebulan, Terlebih baru masuk tahun 2014. Duduk-duduk saja dirumah, Matikan hp biar ga diganggu klien yang mengejar-ngejar dengan berbagai tawaran proyek. Kalau diladeni, Sudah pasti 1 tahun ke depan habis aku dibooking mereka. Selain itu selama ini banyak terlewatkan momen-momen penting di keluarga. Kali ini aku bertekad memenuhi undangan acara-acara keluarga
Sementara 1 bulan nganggur itu rajin kubuka-buka fesbuk. Lihat-lihat kehidupan orang lain di fesbuk, Jadi stalker, Sekaligus juga cari jodoh
Hahahaha...
Saat itulah tak sengaja kubaca iklan yang diposting Faisal Hamdi pada satu grup fotografi. Dia bilang sedang mencari fotografer untuk mengcover kebutuhan dokumentasi NGO dalam kerja kemanusiaan di Suriah
Hari itu, Setelah sekian lama, Sejak 2011, Kembali kudengar kata "Suriah"
Hatiku tergerak. Kenapa ga dicoba aja ? Keknya keren nih ! Bisa lihat langsung apa terjadi disana. Sama ga dengan yang orang bilang di TV ? Seketika Allah menggerakkan hatiku, Padahal baru saja aku mulai berhasrat ingin kerja lagi setelah berbulan-bulan sengaja nganggur
Singkat kata, Setelah chatting ria di fesbuk, Kami bertemu di restoran di Wangsa Melawati
Selesai ngobrol, Sebetulnya aku tak mengira sama sekali akan terpilih pergi ke Suriah. Faisal bilang dia punya beberapa calon lain yang mungkin akan terpilih menggantikannya pergi ke Suriah. Beres meeting itu aku pulang ke rumah, Kasih tau emak "Aiman mau pergi ke Suriah, Ada kerja sedikit disana"
Reaksi makku singkat dan spontan
"Mau apa kau pergi ke tempat orang pada mati kena bom itu ?! Dah ilang akal kau ?!"
Bagiku, Reaksi spontan macam itu justru menunjukkan kasih seorang ibu
Hahahaha...
Sebenarnya beberapa tahun sebelumnya aku pernah tanya mak boleh ga pergi ke Palesitina bergabung misi kemanusiaan ? Tapi mak tak kasih izin. Jadi kali ini aku tanya beliau sekali lagi dengan harapan semoga diizinkan
Tapi ternyata tidak juga
Hahahaha...
3 - 4 hari setelah meminta izin pada Mak, Faisal mengabari "Tahniah, Anda terpilih. Seminggu lagi kita akan bergerak ke Suriah"
Alamaaak... Dapat pulak aku ! Padahal mak masih tak kasih izin !
Berhari-hari aku doa supaya Allah lembutkan hati mak. Kalau bapak sih jenis ayah yang tak ambil pusing. Pesan beliau cuma "Kau jangan buat kerja bodoh disana. Nanti mati berkeping-keping susah mau pungut jasadmu"
Hahahahaha...
Akhirnya kurahasiakan kabar terpilihnya aku ini sampai tiket pesawat sudah dipesan. Aku print tiket itu lalu tunjukkan ke emak. Akibatnya sampai 2 - 3 hari mak tak mau bicara denganku. Beliau bimbang, Mau melarang pun tiket sudah dipesan. Bandel kali beliau punya anak ini !
Hahahahaha...
Sedangkan saudara-saudaraku yang lain semua ga ada masalah. Cuma abangku Aeb yang menggertak "Kau pergi kesana, Terus putus nanti kakimu kena ranjau, Buntung kau seumur hidup !"
Kujawab "Kalau nanti kakiku buntung, Abang mesti jaga aku. Kalau kita ke supermarket, Masukkan aku ke dalam troli, Lalu dorong aku kesana-kemari"
Hahahaha...
Walaupun kadang menyakitkan hati, Tapi rupanya sayang juga dia sama adiknya ini...
Akhirnya aku bersiap-siap. Kupelajari soal Suriah dan apa terjadi disana. Waktu 1 minggu itu aku habiskan nonton Youtube. Habis semua video jihad aku tengok. Masa ini belum ada video ISIS lagi sembelih-sembelih orang disana. Semuanya video jihad rakyat Suriah, Atau video kekejaman Basyar Assad
Tiba hari ditentukan. Aku berangkat ke KLIA diantar bapak dan bang Aeb. Emak tak ikut. Mungkin sebab dia sedih dan tak sehat
Maafkan Aiman Mak...
Di KLIA itu pula pertama kali aku kenal ketua misi, Syahrir Azfar Al-Halabi. Faisal ikut hadir memberi pengarahan terakhir tentang tugas kami. Tugasku menyertai kelompok relawan ini dan merekam aktifitas mereka semasa misi dijalankan
Aku dan Syahrir mewakili NGO Malaysia Life Line for Syria. Bersama kami ada satu NGO lain yang turut serta yaitu MAPIM yang diketuai Ahmad Sani Araby. Orangnya ngganteng dengan kain serban hijau terlilit di lehernya. Selain Ahmad ada lagi Haji Aziz dan Hilal Azmi yang mewakili media massa
Tak lama kemudian kami check in dan terbang 10 jam ke Turki. Memulai perjalanan yang akan mengubah hidupku, Dan semua orang yang kesana
Bersambung ke part 2


Selasa, 15 Januari 2013

JAKARTA BANJIR, BKT AIRNYA TENANG?

maramissetiawan.wordpress.comJanuari 2013 ini Jakarta kedatangan tamu agungnya yaitu banjir berkala 5 tahunan, memang Ibu kota negri ini tidak lepas dari persoalan banjir bahkan sejak dari zaman Kolonial Belanda.



Yang menjadi fenomena unik dari banjir Jakarta tahun 2013 ini adalah dengan adanya kehadiran BKT, yang justru di saat Jakarta banjir, ternyata BKT tidak bergejolak alias debit airnya tidak naik signifikan. dengan hadirnya BKT ternyata tidak menyelamatkan sebagian besar wilayah DKI. Sangat di sayangkan Mega Proyek ini tidak begitu berasa oleh mayoritas warga DKI
Apa mungkin kedepan harus di bangun BKTeng (banjir kanal tengah) sebagai penambah kekuatan Smart Tunel yang akan di bangun Pemda DKI?

Rabu, 17 Oktober 2012

6 Cara mendapatkan uang dari blog anda

Rahasia Blogging – 6 Cara mendapatkan uang dari blog anda


Rahasia Blogging - 6 Cara mendapatkan uang dari blog anda

Mau rahasia bloging atau dapet duit dari blogging atau dapet pendapatan dari blogging, semua intinya gak jauh jauh kok dari 6 hal yang saya sebutkan di bawah ini.

Oh iya sebelumnya jika anda seorang expert blogger atau pun blogger senior maka postingan ini gak cocok buat anda.. dari pada buang buang waktu mending baca postingan saya yang lain heheheh

Banyak Produk di internet yang menawaran bagaimana mendapatkan uang dari blogging. Pertanyaannya Bener gak sih?? Atau nipu gak sih?? Yang jelas jawabanya 100 % asli TIDAK MENIPU dan 100 % asli BENAR…. Terus apa daper duit dari blogging itu gampang ?? kalo jawaban saya sih 100 % PENUH USAHA (bukan berarti susah loh) dan yang terpenting anda tahu caranya.

Rabu, 10 Oktober 2012

Download Rekaman Tabligh Akbar Bersama Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Al Halabi (Masjid Istiqlal, 16 September 2012)

DI COPY PASTE DARI BLOG

Moslemsunnah.Wordpress.com

JAYA LAH TNI

Mungkin karena saya seorang awam atau lebih dikatakan pendatang baru dalam pemerhati Alutista TNI.
Maka dengan adanya Pameran seperti yang kemaren berlangsung di Monas yang di laksanakan bertepatan dengan HUT TNI yang kita cinta ini, saya berkesempatan untuk menimba ilmu, walau tidak maksimal, di karenakan membawa anak-anak tercinta, itupun  sekaligus mengedukasi anak akan hebatnya negri kita

Saya kagum dengan kekuatan TNI sekarang di banding dengan 5 tahun ke belakang, walau jika di banding dengan negara tetangga kita cukup jauh tertinggal, jika diukur dengan indikasi luasnya negara kita, sudah  seharusnya kekuatan TNI kita dalam hal ini Alutista, 3 kali lipat kekuatan negri jiran dalam hal kuantitas maupun kualitasnya.
Contoh kita mempunyai Tank terbaru kita adalah jenis Scorpion, yang kalah tanding  dengan jenis MBT Leopard nya singapura, yang sampai garasinya aja numpang di negri lain karena saking banyak jumlahnya & karena sempitnya lahan.
Scorpion Tank